Abu
Bakar As Sidiq
…jika aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan.
Beliau lahir dua tahun
beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota Mekkah. Atau pada tahun
51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin
Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka’bah, kemudian Rasulullah
mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika
terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang
percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya
Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin ‘Amir .
Di kalangan kaumnya
dikenal dengan al-‘Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah berkata; “Kamu
adalah hamba Allah yang dijauhkan (‘Atiq) dari api neraka”. Maka sejak itulah
terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-‘Atiq. Pendapat lain mengatakan
karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak
muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya.
Mengenai pribadinya, Ibn
Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, “Ketika para sahabat sedang
kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya kepada Abu Bakar. “Apakah kamu
pernah minum khomer pada masa Jahiliyah?” kata orang itu. Beliau menjawab, “Aku
berlingung kepada Allah. “Kenapa” orang itu bertanya. “Saya dapat menjaga
kehormatan diriku dan muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang
kehormatannya dan muruahnya” jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada
Rasulullah. Rasulullah berkata, “Abu Bakar benar. Abu Bakar benar.” Dari Aisyah
‘Aisyah r.a. berkata, “Demi Allah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair
pada masa Jahiliyah dan Islam. Beliau dan Utsman bin ‘Affan tidak pernah
meminum khomer/arak.”
Pada waktu Rasulullah
wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan akan keberlangsungan Islam.
Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, beliau dengan lantang berkata; “
Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah
wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak
akan mati.” Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam. Hingga
akhirnya Allah SWT menguatkan keimanan mereka.
Selepas Rasululllah
wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada tahun 11 H.
inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang
didasarkan pada syuro’ (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau
berkata; “Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling
baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus
menolongnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan
mengingatkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan
pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara kalian,
bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang yang
kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu
darinya.”
Istri-istri beliau; Ummu
Rumman binti ‘Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma’ binti ‘Umais dan Habibah
binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga perempuan.
Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak
perempuannya; Asma’, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.
Beliau menjabat sebagai
kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tahun 12 H berumur 63
tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di dekat kuburan
Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada
Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.
Beliau sangat pandai
dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceritaannya. Beliau
termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegani dan senangi
karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum pernah minum khomer dan
menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari al-Azd pernah memberitahu
tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau orang pertama yang meyakini dan
mempercayai kenabian Muhammad. Seperti halnya berita yang disampaikan Waroqoh
bin Naufal kepada beliau mengenai kenabian Muhammad Saw.
Pada waktu hijrah, beliau
menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu, begitu juga ketika
Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam firman Allah; “…sedang
ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..(QS.at-taubah:40).
Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir (ketua)
rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang menjadi imam
sholat setelah wafatnya Rasulullah.
Diantara orang-orang yang
memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin al-Awwa, Utsman bin Affan,
Abdurrahman bin ‘Auf, Saad bin Abu Waqos, Tholhah bin Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah
bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang yang diberitakan masuk surga. Termasuk
beliau juga.
Beliau telah memerdekakan
7 orang; Bilal, ‘Amir bin Fahiroh, Zanirah, Nahdiyah dan anak perempuannya,
Jariyah bani Muammal dan Ummu ‘Abis. Mengumpulkan mushaf yang tersebar di
pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang sangat tegas memerangi orang-orang
murtad (keluar dari Islam) dan engan membayar zakat. Pada masa beliau memangku
kholifah, syiar Islam tersebar melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah
sejarah awal penaklukan dalam Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan.
Diantara riwayat hadits dari beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada
Rasulullah. “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku do’a dalam sholat.” Rasulullah
menjawab: “berdoalah dengan ini; “Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman
katsiro…(Wahai Allah, aku banyak berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh
berikan ampunan dosa-dosa dholimku kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas
semua dosa-dosaku dan berilah kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau
adalah Dzat yang Maha Pemberi Ampunan dan Kasih sayang” (HR.Bukhori)
Apa kata Rasulullah
mengenai pribadinya: “Tidak seorangpun diantara manusia yang lebih banyak dari
Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan hartanya. Sekiranya dibolehkan
aku menjadikan teman baik diantara manusia niscaya saya jadikan Abu Bakar sebagai
teman baik. Akan tetapi pertemanan dan persaudaraan atas nama Islam itu lebih
utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu untukku di masjid kecuali pintu Abu
Bakar (HR.Bukhori).
Dalam hadits lain
disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat; “ Siapa
diantara kalian yang hari ini berpuasa.” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai
baginda Rasul. “Siapa diantara kalian yang telah memberi makan orang miskin?”
Abu Bakar menjawab; “Saya, Wahai Rasul.” “Siapa diantara kalian telah mendoakan
dan menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul.”
Setelah itu Rasulullah bersabda; “Sekiranya sifat dan perbuatan tersebut
dilakukan oleh seseorang maka kelak dia akan masuk surga.”
Wasiat Abu Bakar kepada
Umar sebelum ajal menjemputnya sebagaimana diceritakan Abdurrahman bin Abdullah
bin Sabith “Pada waktu ajal hendak menjemputnya, beliau memangil Umar. Beliau
berkata, “Wahai Umar, ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah yang dilakukan
siang hari yang Allah tidak akan menerima amalan itu di waktu malam. Dan ada
amalan untuk Allah yang di malam hari yang tidak akan diterima di waktu siang.
Allah tidak menerima amalan sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Timbangan
amal baik di akherat menjadi berat karena mengikuti jalan kebenaran di dunia
hingga Allah beratkan timbangan atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia
berkurang di akherat karena manusia mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia
Ketika beliau wafat, Ali
bin Tholib berkata; “Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abu Bakar, Kamu
adalah saudara Rasulullah, kawan dekat, penghibur duka lara, dan kawan dalam
bermusyawarah. Kamu adalah orang pertama yang berislam, yang paling ikhlas
beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya, yang paling baik dalam persahabatan dan
paling mulia diantara kaum lainnya. Kamu juga yang paling serupa dengan
Rasulullah ketika diam dan gerak. Allah telah angkat derajat namamu, wahai Abu
bakar dalam tingkatan yang paling tinggi. Allah berfirman; “ Dan orang yang
percaya dengan kenabian Muhammad.
Dalam riwayat Asakir dari
al-Ashma’y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo’a “Ya Allah
Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah
berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa
yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar